Sebenarnya, CD dan DVD merupakan cerita lawas walaupun masih tetap populer saat ini. Mengapa dikatakan cerita lawas? Karena pada saat ini sudah bermunculan teknologi tinggi terbaru yang menjajikan capacity storage yang jauh lebih besar dibanding CD dan DVD.
Berikut ini adalah beberapa teknologi penyimpan masa depan berbasis cakram yang akan menggeser CD dan DVD cepat atau lambat:
Berbeda denga CD dan DVD, persaingan antara Blu-ray Disc dan HD DVD lebih menjurus ke pertarungan vendor-vendor besar. Hal ini dibuktikan dengan munculnya kelompok vendor yang mendukung Blu-ray Disc dan sekelompok vendor lainnya yang hanya mendukung HD DVD. Sebagai ilustrasinya, Blu-ray Disc didukung oleh vendor-vendor besar seperti Sony, Dell, Hitachi, Apple, Mitsubishi, HP, JVC, LG, Panasonic, Pioneer, Samsung, Sharp, dan Philips. Sementara HD DVD didukung oleh Toshiba, Microsoft, Nec, dan Intel. Mereka saling berebut pasar dengan kedua teknologi itu.
Sebagai pemicunya, Sony telah menetapkan penggunaan Blu-ray Disc untuk seluruh mesin PlayStation 3 yang diklaim telah terjual sebnyak 5,5 juta unit. Sementara Toshiba dan Acer akan melengkapi seluruh laptopnya dengan HD DVD yang diklaim untuk laptop Toshiba saja telah terjual 9,2 juta laptop.
Mana yang akan menang? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. Sebagai perbandingan, Blu-ray Disc Player yang dibuat oleh Sony (tipe BDP-S1 1080p) dijual dengan harga hampir senilai Rp.7,4 juta. Sementara untuk HD DVD Player yang dibuat oleh Toshiba hanya dijual paling mahal seharga Rp.2 Juta-an saja.
Berikut ini adalah beberapa teknologi penyimpan masa depan berbasis cakram yang akan menggeser CD dan DVD cepat atau lambat:
- Blu-ray Disc. Disebut blu-ray karena sinar yang digunakan untuk menulis serta membaca ke media CD ini bewarna biru (blu-violet laser). Karena wavelenght-nya lebih pendek (sekitar 405 nm jika dibandingkan dengan DVD yang menggunakan sinar merah ata red-violet laser ber-wavelenght sepanjang 650 nm), maka data yang bisa disimpan ke dalam Blu-ray Disc ini kauh lebih besar, yaitu minimal sebesar 25 GB atau bisa mencapai kapasitas 50 GB jika menggunkan teknologi Dual Layer.
- HD DVD. Teknologi ini merpakan pengembangan dari DVD biasa. Karena menggunakan sinar laser biru yang digunakan pula untuk Blu-ray Disc, maka kapasitas penyimpanan HD DVD lebih tinggi dibanding DVD biasa, yaitu minimal 15 GB atau maksimal sampai 30 GB untuk Dual Layer atau 45 GB untuk Triple Layer. Saat ini, HD DVD berkompetisi penuh dengan Blu-ray Disc untuk menempati posisinya sebagai standar media penyimpanan terbaik.
Berbeda denga CD dan DVD, persaingan antara Blu-ray Disc dan HD DVD lebih menjurus ke pertarungan vendor-vendor besar. Hal ini dibuktikan dengan munculnya kelompok vendor yang mendukung Blu-ray Disc dan sekelompok vendor lainnya yang hanya mendukung HD DVD. Sebagai ilustrasinya, Blu-ray Disc didukung oleh vendor-vendor besar seperti Sony, Dell, Hitachi, Apple, Mitsubishi, HP, JVC, LG, Panasonic, Pioneer, Samsung, Sharp, dan Philips. Sementara HD DVD didukung oleh Toshiba, Microsoft, Nec, dan Intel. Mereka saling berebut pasar dengan kedua teknologi itu.
Sebagai pemicunya, Sony telah menetapkan penggunaan Blu-ray Disc untuk seluruh mesin PlayStation 3 yang diklaim telah terjual sebnyak 5,5 juta unit. Sementara Toshiba dan Acer akan melengkapi seluruh laptopnya dengan HD DVD yang diklaim untuk laptop Toshiba saja telah terjual 9,2 juta laptop.
Mana yang akan menang? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya. Sebagai perbandingan, Blu-ray Disc Player yang dibuat oleh Sony (tipe BDP-S1 1080p) dijual dengan harga hampir senilai Rp.7,4 juta. Sementara untuk HD DVD Player yang dibuat oleh Toshiba hanya dijual paling mahal seharga Rp.2 Juta-an saja.
0 Comment:
Posting Komentar